Google

Sunday, July 13, 2008

PPMKI Keberatan Atas Penghentian STNK Mobil Kuno






Menyusul rencana pemerintah untuk tidak memperpanjang STNK untuk mobil kuno, pengurus pusat PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia) menyatakan menolak. “Tak seharusnya mobil-mobil kuno yang merupakan warisan sejarah dan pernah menjadi bagian dari sejarah teknologi dari industri otomotif dunia itu tidak diberi izin untuk perpanjangan STNK,” Bambang Rus Effendi, Ketua Umum PPMKI

Sebagai bentuk protes dari kalangan penggemar mobil-mobil uzur ini, Minggu (7/8) lalu para penggemar mobil tua lengkap dengan kendaraan koleksinya itu ramai-ramai menggelar aksi damai dengan cara melakukan konvoi dari Balai Kota Jakarta menuju Jalan Thamrin, Soedirman dan Monumen Nasional lalu kembali lagi ke kantor Gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam aksinya ini, beberapa klub otomotif ikut mendukung dengan cara mengukuti konvoi itu. Beberapa klub itu antara lain VW Klub, dan sejumlah komunitas penggemar mobil tua lainnya seperti Morris Club.

Menurut Bambang Rus Effendi, PPMKI yang didirikan oleh Letjen Purnawirawan Solihin GP pada 1979, memiliki anggota 500 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan mobil yang dikoleksi anggotanya (buatan tahun 1965 ke bawah) berjumlah sekitar 1.500 kendaraan.

Karena faktor usia dan kelangkaannya, termasuk sukarnya mencari suku cadang, mobil-mobil tersebut tentu saja tak digunakan sehari-hari. Mobil tersebut umumnya digunakan pada akhir minggu atau saat acara tertentu. Dilihat dari usianya yang antara 50 tahun hingga seabad (mobil tertua yang dikoleksi anggota kami ada yang buatan tahun 1904-1910), mobil-mobil tersebut tentu saja memiliki muatan sejarah.

Saat 50 Tahun Asia-Afrika yang baru lalu misalnya, mobil-mobil koleksi anggota kami ikut menjadi bagian dari acara tersebut. Setiap 17 Agustus, kami juga berpartisipasi dengan cara pawai keliling kota, atau berpameran di tempat-tempat bersejarah seperti Gedong Joang dan museum-museum di Jakarta.

Toyota Jamin Ketersediaan Suku Cadang
Astra Motor (TAM) menjamin, ketersediaan suku cadang mobil toyota pasca banjir yang melanda ibukota dan daerah sekitarnya yang menyebabkan distribusi terhambat.

"Sejak Rabu (7/2) pasokan suku cadang sudah pulih di bengkel-bengkel resmi Toyota terutama di Jakarta dan sekitarnya yang stoknya memang biasanya sangat minim," ujar Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, bengkel menjadi perhatian utama TAM pasca banjir, karena pasti banyak mobil yang mengalami kerusakan akibat genangan air yang melanda ibukota dan sekitarnya, terutama mereka yang menjadi korban banjir.

"Akibat banjir misalnya banyak suku cadang yang biasanya tidak pernah diganti selama mobil itu bisa jalan, kini harus diganti karena basah kena banjir seperti jok dan karpet, serta komponen komputer mobil," ujarnya.

Demikian pula dengan suku cadang lainnya. Oleh karena itu, sejak Rabu kemarin, lanjut dia, TAM telah mengutamakan distribusi di bengkel-bengkel Jakarta, karena diperkirakan akan banyak mobil yang masuk bengkel resmi Toyota.

"Saat ini di bengkel Auto 2000 di Jalan Jendral Sudirman saja sudah ada 30 mobil yang masuk bengkel akibat banjir," ujar Joko.

Joko mengatakan suku cadang mobil dapat didistribusikan dengan cepat karena gudang TAM aman dari banjir, namun tidak bisa segera dialokasikan suku cadang tersebut karena sejak Jumat (2/2) jalanan di depan gudang tergenang air sekitar satu meter.

"Saat ini jalanan sudah mulai bisa dilalui, sehingga distribusi suku cadang selain ke Jakarta juga sudah bisa dikirim ke daerah via kapal laut," ujarnya.

Menanggapi pertanyaan, apakah TAM akan memberi diskon kepada pemilik mobil Toyota yang menjadi korban, Joko mengatakan pihaknya tidak memiliki kebijakan seperti itu.

"Kebijakan khusus tidak ada, namun kita memberi pelayanan secepat mungkin untuk menangani korban banjir,"